Kamis, 23 Agustus 2012

B'renti Jo Bagate



MERDEKA ATAU MATI



            Merdeka…Merdeka….Merdeka….. Kata Merdeka akan selalu berkumandang dalam setiap peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia yang diperingati oleh seluruh warga Negara Indonesia disetiap tanggal 17 Agustus. Tahun ini Republik Indonesia memperingati kemerdekaannya yang ke- 67 dan seluruh pelosok negeri ini merayakannya dengan gembira melalui berbagai kegiatan yang dilaksanakan.
            Dalam suasana kegembiraan seluruh warga Republik Indonesia ini, berbagai evaluasi harus dilakukan oleh pemimpin-pemimpin Negeri dan seluruh warga Republik Indonesia ini. Kemerdekaan ini di rebut dengan mahal, direbut dengan darah dan air mata sehingga jangan salah mempergunakan Kemerdekaan yang kita miliki sekarang.
            Sulawesi Utara dikenal ditingkat Nasional maupun Internasional merupakan provinsi yang religius dan memiliki keamanan, kenyamanan maupun kedamaian. tetapi sangat disayangkan apabila fakta yang ada sekarang bahwa tingkat kecelakaan lalu lintas, penganiayaan dan pembunuhan di Sulawesi Utara terus meningkat setiap tahunnya dan hampir 100% faktor pencetusnya hanya karena telah mengkonsumsi minuman keras. Inikah yang dinamakan Provinsi yang religius dan memiliki keamanan, kenyamanan maupun kedamaian…???? Jawabannya ada pada diri kita masing-masing.
            Masih teringat jelas dalam ingatan kita pada pekan yang lalu tentang kasus pembunuhan di tempat parkir Manado Town Square yang dilakukan oleh salah satu Mahasiswa tingkat akhir Fakultas Hukum di salah satu perguruan tinggi di Manado. Sebenarnya tidak ada permasalahan antara korban dan dirinya tetapi hanya karena terjadi kesalahpahaman oleh karena dirinya telah mabuk berat. Kesalahannya harus dibayar mahal karena hanya dengan “Bagate” dirinya telah menguburkan cita-citanya untuk menjadi Sarjana Hukum karena harus mempertanggungjawabkan kesalahannya di pengadilanva. Kita juga tidak akan lupa tentang kecelakaan lalu lintas yang terjadi di jalan trans menuju Minahasa Selatan pada agenda pengucapan syukur Minahasa Selatan yang telah merengut satu korban jiwa yaitu salah satu siswa SMK 1 di Minahasa Selatan. Faktor penyebabnya yaitu seluruh penumpang dan sopir sedang dalam keadaan mabuk berat.
            Beberapa contoh diatas hanya merupakan sebagian kecil kasus-kasus yang terjadi di Sulawesi Utara yang disebabkan oleh karena “Bagate”. Tetapi sangat disayangkan tradisi “Bagate” terus dilakukan oleh berbagai kalangan yaitu dari anak muda sampai orang tua dan laki-laki maupun perempuan. Tidak ada alasan apapun yang  dapat menghalalkan “bagate” dan tidak ada satu agamapun dimuka bumi ini yang mengijinkan untuk “bagate”.
            Hari kemerdekaan ke 67 telah diperingati oleh seluruh elemen bangsa Indonesia dan saat ini dapat menjadi pilihan bagi kita yaitu menjadi titik awal untuk seluruh warga Sulawesi Utara agar dapat memerdekakan dirinya sendiri yang salah satunya “Brenti Jo Bagate” atau tetap hidup dalam “Bagate” yang bisa saja dapat mematikan kuliah, karir, pekerjaan maupun kematian jiwa.
            Pilihan berada ditangan kita masing-masing. MERDEKA atau MATI…….???????? 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar